Advertisement |
Sahabat trader Indonesia, kondisi didalam pasar forex
seperti yang kita ketahui bersama merupakan lingkungan yang sangat dinamis
dengan berbagai aspek yang perlu kita pahami dan perhatikan untuk mencapai
sukses. Banyak hal - hal kecil tetapi sangat penting fungsinya yang harus
diperhatikan oleh seorang trader demi terjaganya akun dari Margin Call.
Salah satu hal yang sering dilupakan para trader adalah
penggunaan stop loss, kebanyakan trader ketika membuka sebuah posisi trading
masih jarang menggunakan fitur yang sudah ada pada platform meta trader ini,
yang pada kenyataannya bisa mengubah dunia trading anda.
Stop loss atau istilah lengkapnya adalah stop loss
order bisa menjadi alat yang sangat
berguna, jika Anda tahu bagaimana menggunakannya secara tepat. Sekarang mari
kita bahas bersama.
Definisi stop loss itu
Stop loss sebenarnya adalah eksekusi order yang ditempatkan
untuk menutup sebuah transaksi trading dengan tujuan membatasi resiko kerugian.
Misalnya, Anda membuka posisi transaksi BUY di pair AUD/USD
sebanyak 1 Lot, dengan posisi harga saat itu pada 0.81400, kemudian anda
membuat target profit diharga 0.81800 dan menempatkan stop loss di harga
0.81200.
Ini berarti jika harga pair AUD/USD mengalami penurunan
hingga mencapai harga 0.81200, maka secara otomatis transaksi Anda akan ditutup di harga tersebut dimana anda
akan mengalami kerugian sebesar $200.
Kelebihan dan Kekurangan Trading dengan Stop Loss
Tentu sahabat trader Indonesia pasti tidak ada yang mau
mengalami kerugian, namun dalam dunia trading ini mau tidak mau kita harus
belajar menghadapi resiko tersebut. Dalam hal ini kita berusaha membatasi
resiko kerugian yang mungkin terjadi dengan menempatkan stop-loss.
Kelebihan dari penggunaan stop loss adalah sahabat trader
tidak perlu memantau grafik pergerakan harga secara terus menerus. Sahabat
trader cukup menempatkan level stop loss yang diinginkan maka resiko transaksi
sahabat sudah terbatasi,sehingga sahabat trader tidak perlu terpaku di depan
monitor.
Namun penggunaan Stop Loss ini juga memiliki kelemahan
Akhir akhir ini sering terjadi skenario seperti berikut :
Stop loss yang sahabat trader tempatkan hanya sekedar
“dicolek sebentar" oleh pergerakan harga, kemudian harga berbalik arah dan
kembali menuju harga dimana target profit sahabat trader berada.
Misalnya dalam contoh transaksi diatas (Buy 1 lot AUD/USD di
harga 0.81400; stop-loss di harga 0.81200): setelah harga menyentuh level
0.81200 (stop loss) ternyata kemudian harga langsung rebound dan bahkan
mencapai angka 0.81800. Cukup menjengkelkan bukan???
Sebagai trader kita dituntut untuk bersikap realistis
terhadap kondisi pasar, dimana Sahabat trader tidak pernah tahu apa yang
terjadi dimasa depan. Dengan kata lain, tidak ada seorang pun didunia ini tahu
secara pasti pergerakan pasar selanjutnya. Dalam perdagangan forex semua
kemungkinan bisa terjadi, dimana harga bisa saja rebound, namun harga juga bisa melanjutkan trennya dan terus bergerak turun sehingga kerugian Anda akan semakin besar dan
keuntungan yang telah anda dapat sebelumnya ikut hilang.
Masalah selanjutnya adalah, apakah Anda sanggup menghadapi
kerugian yang lebih besar daripada sekedar minus $200 diakun anda ? Mana yang
lebih menyakitkan: kehilangan $200 yang sesuai dengan toleransi kerugian yang
siap Anda terima, atau mengalami kerugian yang jauh lebih besar bahkan terkena
Margin Call lantaran Anda tidak membatasi resiko transaksi Anda?
Cara Penempatan stop loss yang Tepat
1. Tempatkanlah posisi stop loss anda beberapa pips diatas
garis resisten utama ketika dalam posisi SELL, atau beberapa pips dibawah garis
support utama saat anda mengambil posisi BUY.
2. Jika anda adalah seorang trader pemula sebaiknya anda
mengikuti sinyal harga yang terjadi di
time frame menengah yaitu M30 atau H1 dengan tujuan menghindari terjadinya
pergerakan harga yang tiba - tiba.
3. Tempatkanlah posisi stop loss sesuai trading plan yang
telah anda buat.
Misalnya anda memiliki modal transaksi sebesar $1000, dengan
resiko yang siap anda terima per transaksi adalah 20% maka stop loss anda tidak
boleh lebih besar dari $200.
Mengalami kerugian memang bukan pengalaman yang
menyenangkan, namun hal itu lebih baik daripada anda mengalami Margin Call
sehingga akun anda ditutup oleh broker.