Wednesday, September 20, 2017

Rangkuman dan Kesimpulan dari Price Patterns

Sahabat Trader Indonesia, setelah mempelajari dan membahas secara detail pola harga atau price pattern, tidak ada ruginya kalau kita merangkum dan menyimpulkan materi apa saja yang telah kita pelajari sekaligus meningkatkan pemahaman kita mengenai teknikal analisis.

Didalam price patterns atau chart patterns ini terbagi menjadi 2 kategori yaitu :
1. Reversal patterns atau pola pembalikan
2. Continuation patterns atau pola berkelanjutan

Reversal Patterns
Pengertian umum dari reversal patterns adalah pola grafik yang memberikan sinyal akan terjadinya pembalikan arah tren dari tren yang terjadi sebelumnya.
Misal : Suatu pair mata uang sedang mengalami tren penurunan harga atau downtrend kemudian terbentuk pola reversal patterns maka kemungkinan pergerakan harga pair tersebut akan berlawanan dengan pergerakan harga sebelumnya, dari downtrend menjadi uptrend.


Yang termasuk dalam kategori reversal patterns adalah :

Pemanfaatan sinyal dari reversal patterns ini buat sahabat trader adalah :
Ambillah posisi transaksi yang berlawanan arah dari tren pergerakan harga sebelum reversal patterns ini terbentuk, untuk lebih amannya entry point atau titik masuk  dari transaksi sahabat trader harus beberapa pips/poin dari level neckline dari pola reversal ini.

Contohnya ketika Sahabat trader menjumpai pola double top pada suatu pair mata uang maka ambillah posisi SELL dengan entry poin beberapa pips dibawah neckline dan aturlah target take profit sesuai jarak antara puncak sampai neckline.

Tujuan mengambil posisi entry beberapa pips dari level neckline adalah untuk menghindari terjadinya false break out atau pergerakan palsu dari pair tersebut dan jangan lupa untuk selalu memasang stop loss diawal transaksi.


Continuation Patterns
Pola ini memberikan sinyal bahwa pergerakan harga yang sedang terjadi pada suatu pair mata uang baik itu uptrend maupun downtrend masih akan berlanjut setelah terbentuknya pola continuation patterns. Mayoritas para trader menyebut pola ini  sebagai fase konsolidasi dimana harga suatu pair tidak didominasi secara sepihak baik oleh pembeli maupun penjual.


Pola yang masuk kedalam kategori continuational patterns adalah
Yang perlu diingat bagi sahabat trader adalah pola wedge, dimana pola ini bisa masuk dalam kategori pola reversal tergantung dari tren sebelum pola wedge ini terbentuk.

Pemakaian sinyal yang dihasilkan dari pola continuation pattern dapat dilakukan dengan cara membuka posisi diatas atau dibawah formasi yang terbentuk pada suatu pair sesuai dengan tren pergerakan harga sebelumnya. Target dalam meraih profit dari pola ini dapat diatur sesuai dengan pola yang terbentuk.

Tuesday, September 19, 2017

Strategi Jitu Meraih Profit dari Pola Rectangle

Sahabat Trader Indonesia, sekarang kita telah berada pada artikel terakhir dari serial artikel yang membahas mengenai price pattern atau pola harga, pada artikel ini kita akan sama - sama belajar tentang pola rectangle yang masih termasuk dalam pola berkelanjutan atau continuation pattern.


Pola rectangle ini memiliki banyak sekali nama samaran seperti trading zone atau zona trading, trading range, area kongesti, box pattern dan lain - lain. Pola rectangle ini merupakan fase konsolidasi harga dimana para pelaku pasar baik pembeli atau penjual tidak ada yang dominan.

Karakteristik Pola Rectangle
- Pola rectangle harus memiliki minimal empat titik balik atau reversal point
- Pola rectangle ini terbentuk dari dua garis horizontal yang menunjukkan batas atas atau resistance dan batas bawah yang biasa disebut support
- Bila dilihat dari pergerakan harga sebelumnya maka Pola rectangle ini terbagi menjadi dua yaitu: Bullish Rectangles dan Bearish Rectangle.
 - Bullish rectangle terjadi setelah suatu pair mengalami tren kenaikan harga atau uptrend kemudian mengalami fase konsolidasi sehingga terbentuklah pola bullish rectangle ini
-  Bearish rectangle terjadi setelah suatu pair mengalami tren penurunan harga atau downtrend lalu harga mengalami konsolidasi, area konsolidasi inilah yang dinamakan Bearish Rectangle
- Kepastian atau titik konfirmasi dari pola rectangle ini adalah ditembusnya harga support atau resistance
- Pada pola Bullish Rectangle titik konfirmasinya adalah penembusan level resistance.
- Pola Bearish Rectangle dianggap valid apabila harga telah menembus level supportnya.
- Target proyeksi dari pola rectangle dapat diukur dengan cara mengukur lebar rectangle, jarak rectangle, atau jarak antara level harga support dan resistance.

Jika sahabat trader ingin mengulang dari awal pembahasan tentang price pattern/ chart pattern ini berikut link artikelnya:


Bilamana para sahabat trader merasa bahwa artikel ini bermanfaat dan berguna bagi sahabat trader lainnya, mohon kiranya untuk membagikan link artikel ini di media sosial para sahabat trader sekalian.