Advertisement |
Sahabat Trader Indonesia, sekarang kita telah berada pada
artikel terakhir dari serial artikel yang membahas mengenai price pattern atau
pola harga, pada artikel ini kita akan sama - sama belajar tentang pola
rectangle yang masih termasuk dalam pola berkelanjutan atau continuation
pattern.
Pola rectangle ini memiliki banyak sekali nama samaran
seperti trading zone atau zona trading, trading range, area kongesti, box
pattern dan lain - lain. Pola rectangle ini merupakan fase konsolidasi harga
dimana para pelaku pasar baik pembeli atau penjual tidak ada yang dominan.
Karakteristik Pola Rectangle
- Pola rectangle harus memiliki minimal empat titik balik
atau reversal point
- Pola rectangle ini terbentuk dari dua garis horizontal
yang menunjukkan batas atas atau resistance dan batas bawah yang biasa disebut
support
- Bila dilihat dari pergerakan harga sebelumnya maka Pola
rectangle ini terbagi menjadi dua yaitu: Bullish Rectangles dan Bearish
Rectangle.
- Bearish rectangle
terjadi setelah suatu pair mengalami tren penurunan harga atau downtrend lalu
harga mengalami konsolidasi, area konsolidasi inilah yang dinamakan Bearish
Rectangle
- Kepastian atau titik konfirmasi dari pola rectangle ini
adalah ditembusnya harga support atau resistance
- Pada pola Bullish Rectangle titik konfirmasinya adalah
penembusan level resistance.
- Pola Bearish Rectangle dianggap valid apabila harga telah
menembus level supportnya.
- Target proyeksi dari pola rectangle dapat diukur dengan cara
mengukur lebar rectangle, jarak rectangle, atau jarak antara level harga
support dan resistance.
Jika sahabat trader ingin mengulang dari awal pembahasan
tentang price pattern/ chart pattern ini berikut link artikelnya:
Bilamana para sahabat trader merasa bahwa artikel ini
bermanfaat dan berguna bagi sahabat trader lainnya, mohon kiranya untuk membagikan
link artikel ini di media sosial para sahabat trader sekalian.