Saturday, September 23, 2017

Berita Fundamental yang Wajib diikuti Trader Teknikal

ad300
Advertisement
Sahabat trader Indonesia, seperti kita ketahui didalam dunia trading terdapat 2 metode dalam menganalisa pergerakan harga suatu pair. Sebagai seorang trader, baik anda masih trader pemula atau sudah profesional, ada baiknya jika sahabat trader selalu update akan kondisi terkini di pasar forex.

Mayoritas trader profesional selalu menggabungkan antara analisa fundamental dengan analisa teknikal dalam mengambil keputusan tradingnya, baik saat membuka posisi maupun saat menutup transaksi.

Terlepas dari perdebatan klasik yang mempertanyakan analisa mana yang lebih unggul, sebagai seorang trader jika ingin serius dalam trading forex sebaiknya selalu mencermati dan mengikuti peristiwa ekonomi serta rilis berita fundamental dari negara - negara utama seperti AS, Inggris, Jepang, zona Euro ( data negara Jerman ), dan China.

Berikut beberapa alasan kenapa trader teknikal juga harus mengikuti rilis berita fundamental

Faktor Keamanan Dunia
Harga suatu pair akan bergerak jika ada faktor fundamental yang mendorongnya. Para pelaku pasar menjadi sensitif ketika terjadi  berita yang dapat menganggu keamanan dunia, seperti kasus korea utara dengan nuklirnya. Pair mata uang yang sangat sensitif terhadap berita keamanan adalah yang mengandung unsur USD dimana pergerakkannya berlawanan dengan harga komoditi emas.

Kondisi Ekonomi
Data - data yang dirilis oleh suatu negara biasanya sangat ditunggu oleh pelaku pasar terutama data dari negara Amerika, ini terjadi karena hampir 80% perdagangan dunia memakai USD sebagai acuan standar. Misalnya ketika Amerika Serikat sedang mengalami defisit perdagangan yang cukup besar, pelaku pasar akan mencermati laporan dari data neraca perdagangan. Rilis berita mengenai hal ini bisa meningkatkan volume perdagangan dan diikuti pergerakan harga yang signifikan.


Disaat ekonomi Amerika Serikat sedang tumbuh pesat maka pelaku pasar akan merespon rilis berita tentang data tenaga kerja, pasar tidak fokus pada data pengangguran. Kondisi perekonomian suatu negara selalu berubah-ubah setiap saat.

Defisit neraca perdagangan Amerika Serikat yang besar bisa memperlemah USD, jika USD lemah maka pelaku pasar akan mengalihkan perhatiannya pada tingkat inflasi dengan mencermati rilis data CPI ( Consumer Price Index ) yang berguna untuk mengantisipasi tingkat suku bunga yang akan diputuskan oleh The Fed. Saat ini indikator ekonomi yang selalu jadi perhatian para pelaku pasar adalah berita atau data yang berkaitan dengan tingkat suku bunga, inflasi, data tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi atau inflasi.

Perbandingan Rilis data aktual dengan Forecast
Data aktual adalah laporan resmi yang dikeluarkan oleh pihak yang berwenang dari suatu negara dan baru dirilis, sedangkan forecast adalah prediksi dari para pelaku pasar, forecast ini bisa dianggap sebagai harapan atau ekspektasi pasar tentang berita tersebut.

Sebenarnya hasil rilis data itu sendiri bukanlah faktor penting, tetapi apakah data yang dirilis tersebut sesuai atau tidak dengan harapan pasar. Jika ada perdedaan yang sangat menyolok antara data aktual yang dirilis dengan yang diharapkan pelaku pasar, maka harga pair tersebut akan bergerak dengan volatilitas yang cukup tinggi.

Melakukan transaksi pada saat rilis berita sangatlah riskan karena padatnya pengguna jaringan online pada broker yang bisa berakibat terjadinya slippage atau loncatan harga sehingga entry point yang kita atur bisa meleset dari harga yang diinginkan.

Untuk mengetahui efek jangka panjang dari rilis sebuah berita yang tidak sesuai dengan harapan pasar, sebaiknya sahabat trader menunggu sekitar 30 menit setelah berita tersebut dirilis. Saat rilis berita-berita tersebut pasar cenderung tidak lagi mematuhi aturan analisa teknikal.
Share This
Previous Post
Next Post

Pellentesque vitae lectus in mauris sollicitudin ornare sit amet eget ligula. Donec pharetra, arcu eu consectetur semper, est nulla sodales risus, vel efficitur orci justo quis tellus. Phasellus sit amet est pharetra