Thursday, August 31, 2017

Tips untuk Menentukan Garis Support dan Resistance

ad300
Advertisement
Hal pertama yang harus dipahami dalam menentukan Support ( S ) dan Resistance (R) adalah dengan cara klasik,yaitu harus mengetahui history pergerakan tertinggi atau terendah dari pasangan mata uang(pair) yang sedang dianalisis.

Periode pengamatan ini tidak boleh terlalu panjang agar rentang support dan resistance tidak terlalu besar. Namun juga tidak boleh terlalu pendek, sehingga menyulitkan kita menentukan kapan harus mengambil posisi.

Support dan resistance sebenarnya menggambarkan perkiraan, dimana dorongan terhadap pergerakan harga, baik dari sisi penawaran (supply) maupun permintaan (demand), mencapai titik equlibrium (titik perpotongan antara kurva demand dan kurva supply).

Pada kisaran tersebut jika tejadi penawaran secara berlebihan, maka harga akan cenderung turun. Namun bila terjadi permintaan secara berlebihan maka harga akan cenderung naik.

Apabila kekuatan dari penawaran maupun permintaan relatif seimbang maka harga akan cenderung bertahan, konsolidasi atau sideways, pada kisaran harga tersebut. Secara sederhananya, penawaran secara berlebihan menyebabkan bearish dan permintaan secara berlebihan menyebabkan bullish.

Letak Support
Biasanya garis support ditetapkan di bawah harga running. Trader pada umumnya tidak mengambil posisi pada saat harga berada pada garis support, mengingat kecenderungan pergerakan harga memiliki ketidakpastian yang lebih tinggi.

Letak Resistance
Garis resistance biasanya berada di atas harga running. Seperti halnya support, pada kisaran ini pada umumnya trader dan investor cenderung menahan diri untuk mengambil posisi mengingat meningkatnya level of uncertainty.

Double Zero
Karakteristik dari titik support ataupun resistance yang lain ialah bahwa suatu harga akan menemui kesulitan untuk bergerak yang kemudian menembus level harga yang memiliki angka bulat. Contoh : 1500,1600 dan sejenisnya. Angka bulat tersebut dipercaya sebagai level kuat dimana bank-bank besar juga meletakkan targetnya pada level tersebut.

Cara Menentukan Support dan Resistance


1. Titik Terendah dan Tertinggi

Hal pertama yang perlu Anda pahami dengan menggunakan cara klasik seperti ini adalah Anda harus mengetahui history pergerakan tertinggi dan terendah dari pasangan mata uang yang sedang Anda analisis pada periode waktu tertentu. Periode yang dipilih haruslah tidak boleh terlalu panjang supaya rentang support dan ressistance jangan terlalu besar namun juga tidak boleh terlalu pendek sehingga menyulitkan kita menentukan kapan harus mengambil posisi berhubung jarak antara Support – Resistance  yang terlalu pendek.

2. Fibonacci Retracement



Fibonacci Retracement merupakan salah satu cabang dari analisa teknikal dengan menggunakan deret angka Fibonacci. Hampir semua varian dari Fibonacci Analysis memang bertujuan untuk mengetahui titik Support dan Resistance dari pergerakan harga.


3. Metode Pivot Points



Metode terakhir sekaligus menjadi PR untuk Anda coba sendiri adalah dengan menggunakan sederetan rumus sebagai penentu titik support dan resistence dari harga. 

Rumus-rumus ini biasa disebut sebagai Pivot Points.
Cara menghitung Pivot points
Pivot levels diturunkan dari harga High, Low, Close di hari sebelumnya. Pivot points terdiri dari 5 levels:
R2 - Resistance kedua
R1 - Resistance pertama
PP - Pivot Point
S1 - Support pertama
S2 - Support kedua
Juga ada level tambahan seperti R3, S3, dan mid-points.

Contoh, data O, H, L, C dari GBPUSD dengan periode D1
Open 1,9690
High 1,9725
Low 1,9640
Close 1,9680
PP = (O + H + L + C)/ 4
PP = (1.9690+1.9725+1.9640+1.9680)/4 = 1.9684
Sup 1 = (2 x P) - H = (2 x 1.9684) - 1.9725 = 1.9643
Sup 2 = P - (H - L) = 1.9684 - (1.9725 - 1.9640) = 1.9599
Res 1 = (2 x P) - L = (2 x 1.9684) - 1.9640 = 1.9728
Res 2 = P + (H - L) = 1.9684 + (1,9725 - 1,9640) = 1.9769

Setelah Pivot terpasang, yang harus dicatat:
1. Jika market open diatas Pivot maka diperkirakan market bullish, jika merket open dibawah Pivot diperkirakan market bearish. Dan seberapa jauh harga open dari PP, atau jika open dibawah S1 atau diatas R1.
2. Jika open dibawah S1 atau diatas R1, maka diperkirakan harga akan mencoba koreksi terlebih dahulu sebelum bergerak searah dengan trend.
Share This
Previous Post
Next Post

Pellentesque vitae lectus in mauris sollicitudin ornare sit amet eget ligula. Donec pharetra, arcu eu consectetur semper, est nulla sodales risus, vel efficitur orci justo quis tellus. Phasellus sit amet est pharetra